Apa Itu Wirausahawan Potensial, Ciri Ciri Wirausaha Potensial
2.
AKU SEBAGAI WIRAUSAHAWAN POTENSIAL
Lingkari
nilai kesesuaian karakter yang Anda miliki berdasarkan karakter kewirausahawan
potensial pada matriks berikut!
No
|
Ciri Potensial
|
Kesesuaian
|
||||
Sama Sekali Tidak Sesuai
|
Kurang Sesuai
|
Mungkin Sesuai
|
Sesuai
|
Sangat Sesuai
|
||
1.
|
Percaya
Diri
|
|||||
2.
|
Berorientasi
Tugas dan Hasil
|
|||||
3.
|
Pengambil
Resiko Yang Wajar
|
|||||
4.
|
Kepemimpinan
|
|||||
5.
|
Keorisinilan
|
|||||
6.
|
Berorientasi
Ke Masa Depan
|
Selanjutnya
uraikan bukti-bukti pengalaman Anda yang mendukung penilaian Anda diatas!
1. Percaya
Diri
Membahas
mengenai tingkat percaya diri, cenderung relatif (Mungkin Sesuai) terhadap apa
yang dihadapai. Beberapa pengalaman mendukung hal tersebut, salah satu contoh
nyata yang masih terasa saat ini adalah rendahnya tingkat percaya diri pada
situasi berbicara di depan publik. Acap
kali mengikuti lomba pidato dan diberikan kesempatan memberi sambutan dalam
beberapa kegiatan, tetapi tetap saja terasa atmosfer kurang percaya diri yang
nampak jelas pada gerak tubuh yang masih gemetar. Terlepas dari hal tersebut,
mengerucut pada masalah kerja dan tugas cenderung yakin pada kemampuan yang
dimiliki. Bukti nyata pula yang mendukung hal tersebut, pengalaman kerja yang
lumayan telah diperoleh, mulai dari kerja sosial dengan struktural yang jelas
dalam wadah organisasi, bekerja dalam perusahaan yang berjenis multilevel
marketing dan bahkan kerja sebagai pegawai di salah satu percetakan di Palopo
telah dijalani.
2. Berorientasi
Tugas dan Hasil
Perfeksionis
merupakan karakter yang tepat. Segala sesuatu pekerjaan selalu memproritaskan
usaha maksimal dan meminimalisir segala resiko. Karna jiwa tersebut maka paham
benar mengenai pembagian tugas/jobdes ditambah komunikasi yang baik akan sangat
menunjang hasil yang maksimal. Bukti terdekat yang mendukung adalah
penyelesaian masalah tugas kampus baik itu individu dan kelompok, kerap mengedepankan
strategi pemberdayaan anggota dengan pembagian jobdes sesuai kemampuan disertai
kontrol dan komunikasi yang baik. Mengenai terjadinya suatu masalah, tidak
segan untuk memberikan teguran keras, karna untuk hasil maksimal tentu proses
juga harus maksimal. Namun tidak hanya cukup teguran tapi respon cepat untuk
mencari solusi pemecahan masalah juga selalu dilaksanaan demi hasil atau tujuan
akhir yang maksimal.
3. Pengambilan
Resiko Yang Wajar
Berikir
panjang dalam segala hal adalah kebiasaan yang tidak biasa terlepas. Apalagi
dalam hal pengambilan keputusan, proses berfikir panjang selalu ada didalamnya
termasuk indikatornya adalah resiko. Dalam perjalanan hidup, pengambilan resiko
yang wajar atau relatif umum menjadi kiblat dalam menentukan keputusan. Hal
tersebut tidak terlepas dari alasan atau pertimbangan yaitu “karna wajar atau
umum telah banyak dilewati oleh banyak orang jadi untuk pemecahannya bisa
mengikuti apa yang telah dijadikan solusi oleh orang lain”. Mungkin cenderung
berada dilevel aman tapi dengan begitu terasa lebih baik dengan kecerdikan
melihat peluang dalam keadaan aman. Selain itu,dalam perjalanaan hidup juga
selalu memperhitungkan dengan cermat segala sesuatu tantangan dengan matang.
4. Kepemimpinan
Jiwa
kepemimpinan tidak bisa terlepas dari kepribadian. Bukti nyata yang mendukung
hal tersebut selama menempuh jenjang pendidikan selalu terpilih menjadi ketua
kelas, ketua kelompok, ketua organisasi maupun ketua bidang dalam organisasi. Terkait
dalam hal kerja yang telah dibahas sebelumnya terkhusus dalam bidang multilevel
marketing juga pernah menjalani tugas leader
beberapa jaringan. Kepercayaan untuk mengemban tugas tersebut tidak terlepas
pada jiwa bertanggung jawab dan kepedulian terhadap kepentingan umum yang
tercermin dalam diri.
5. Keorisinilan
Daya
kreatifitas yang menurut hemat saya
cenderung relatif kurang. Hal ini disebabkan karna daya kreativitas tidak
timbul begitu saja, melainkan saya perlu tekanan atau motivasi seperti beban yang
menuntut saya harus berfikir lebih kreatif. Hanya pada keadaan demikian daya
kreatifitas saya dapat berjalan optimal. Contoh nyatanya dalam menyelesaikan
tugas kampus teori graf yang dikumpul minggu depan saya berkreasi dengan
menggunakan tekhnologi program photoshop untuk menunjang nilai efisien dan keindahan
tugas dibantding cara manual dengan tenaga manusia.
6. Berorientsi
Pada Masa Depan
Dalam
bertindak dan mementukan keputusan saya selalu
memprioritaskan pada prospek kedepan yang lebih menguntungkan. Hal tersebut
juga menjadi salah satu indikator dalam proses berpikir panjang. Segala sesuatu
masalah atau keputusan yang memberikan pengaruh penting atau besar selalu
ditentukan solusinya berdasarkan prospek masa depan yang lebih menguntungkan.
Dengan kata lain dalam menyelesaikan beberapa masalah yang ada dalam kehidupan
selalu mendahulukan prioritas daya guna atau utility yang lebih
menguntungkan dimasa depan.
3.
INVENTARIS HOBBY/KETERAMPILAN SERTA PENGGUNAANNYA
NO
|
KETERAMPILAN/HOBBY
|
PENGGUNAAN
|
HASIL
|
1.
2.
3.
|
Service
laptop khusus hardware
Kemampuan
Microsoft Office yang baik dan program Photoshop
Memahami
koordinasi dan beberapa aturan dalam organisasi
|
Diterapkan
membantu service laptop sendiri dan beberapa rekan sesama mahasiswa.
Diterapkan
sebagai modal dalam melaksanakan pekerjaan sebagai pegawai di suatu percetakan yang ada di Palopo.
Diterapkan
dalam memimpin beberapa kegiatan organisasi.
|
Hasil
dari segi materi belum ada, hanya penghargaan sosial yang sementara ini
diterima.
Hasil
berupa materi dan pengalaman dunia kerja.
Hasil
pengalaman manajemen dan kepemimpinan lebih meningkat.
|
SIAPA
AKU?
Salam hangat dari saya.
Saya Darmawan, lahir
dari keluarga yang bisa dibilang menengah dalam kondisi perekonomian. Dalam
permasalahan didikan, saya tergolong mengalami didikan yang disiplin, mungkin
karna ditunjang oleh pekerjaan orang tua dan reputasi keluarga yang cukup
terpandang. Oleh karena itu, secara tidak langsung semuanya telah membentuk
kepribadian sembari dikembangkan
bedasarkan pengalaman hidup yang telah dijalani. Berangkat dari hal itu maka
membahas mengenai diri maka akan bisa diwakili oleh beberapa kata-kata ini:
1. Apa
Adanya
Dalam
bergaul dan berkomunikasi, saya tergolong pada individu yang apa adanya. Mulai
dari berbahasa atau berkata pada setiap orang selalu mengatakan apa adanya
fakta yang ada. Untuk itu kepercayaan orang lain kapada saya selalu terjaga
karna kepribadian ini. Untuk masalah penampilan juga apa adanya dalam artian
asal bersih, rapi, dan nyaman itu standar indikator dalam berpenampilan tidak
seperti orang lain yang sangat memperhatikan mengenai penampilan.
2. Serius
Ini
yang jadi masalah saya, saya tergolong orang yang sangat serius mulai dari berkomunikasi
dan segala hal lainnya. Sering kali dalam keadaan perkumpulan yang membutuhkan
suasana yang cair dengan candaan tapi saya lemah dalam adaptasi keadaan
tersebut akibat pembawaan serius. Dan mungkin hal ini juga yang membuat saya susah akrab dengan orang lain, karna
kebanyak penilaian orang lain terhadap kepribadian saya yang kurang ramah
akibat ditutupi oleh sifat yang serius lebih dominan. Saya tergolong orang yang
tidak bisa diandalkan dalam mencairkan suasana karna selalunya saya bawa
serius. Nah akibatnya saya menjadi orang yang kurang berkesan dalam pergaulan.
3. Bertanggung
jawab
Selama
perjalanan hidup, sekecil apapun suatu amanah yang telah diberikan maka akan
saya tunaikan dengan baik dan maksimal. Ini saya lakukan berdasarkan prinsip
bahwa suatu amanah bermakna bahwa saya masih berguna, bermakna dan dihormati
maka saya wajib bangga atas itu dan perlu saya kerjakan. Jiwa bertanggung jawab
ini dibentuk dalam suasana keluarga ditambah pengembangan dalam penglaman
hidup.
4. Berpikir
panjang
Segala
sesuatu sebelum bertindak selalunya saya pikirkan terlebih dahulu. Bahkan dalam
hal berkata saya juga memikirkan apakah menyakiti hati atau tidak. Namun karna
hal ini acap kali dalam proses komunikasi saya sering terbata bata atau nampak
jelas sedang memikirkan sesuatu. Dan poin positif, saya tergolong orang yang
enggan membalas cacian dan bulian orang lain dengan kata-kata dan tindakan
negatif. Tentunya ada juga hal negatif yang saya sadari adalah saya terlalu
larut dalam proses berpikir panjang dengan banyak mempertimbangkan plus minus
yang akan diakibatkan sehingga banyak peluang yang sehausnya saya ambil menjadi
terlewat dengan begitu saja.
5. Penurut
terhadap harapan orang tua
Saya
tergolong orang yang sangat penurut terhadap apa yang diinginkan dan harapkan
orang tua. Banyak keputusan penting dalam hidup saya dan saya jalani merupakan
apa yang telah disarankan oleh orang tua. Contoh terdekat adalah proses study saya ini, merupakan saran dari
orang tua saya. Yang saya pikirkan ketika itu adalah menerima dan menjalani hal
itu dengan maksimal dan masalah akhir tentunya akan terjawab seiring dengan
proses yang saya jalani. Mungkin banyak orang yang kurang setuju atau
menganggap bahwa saya tidak berani mengambil jalan saya sendiri, tetapi satu
hal yang menjadi catatan bahwa saya telah menjalani jalan saya dengan cara saya
sendiri hanya saja suatu saran dari orang tua saya jadikan suatu arah.
6. Pemikiran
Berpusat
Dalam
menghadapi suatu masalah atau pekerjaan, teknik berpikir saya cenderung
berpusat. Maknanya bahwa ketika menghadapi masalah atau pekerjaan saya terpusat
atau berfokus pada satu masalah terlebih dahulu hingga proses penyelesaian
berakhir baru saya bisa tenang dan berpindah pada masalah yang lain. Bahkan
karna kepribadian ini, kerap terjadi dalam suatu forum rapat ketika ada salah
satu anggota yang memberikan pendapat atau tindakan yang sudah keluar dari
pokok pembahasan, saya cenderung memberikan respon yang kurang baik.
7. Sabar
Berdasarkan
penilaian saya sendiri saya tergolong orang yang sabar. Sabar dalam menghadapai
permasalahan yang masih kecil menurut hemat saya, contohnya masalah tanggung
jawab organisasi, kuliah, cacian dan bulian. Pernah ada suatu pengalaman di
dunia kerja, ketika itu saya menjadi pegawai disuatu percetakan di Palopo seang
melayani suatu konsumen yang hasil akhirnya tidak sesuai dengan keinginan
mungkin karna kurang pahamnya konsumen akan kemampuan batas program yang
digunakan sehingga semua kesalahan dilimpahkan kepada saya, mulai dari cacian,
tindakan fisik bahkan ancaman sudah dilontarkan kepada saya tapi karna sabar
dan professional saya terima demi reputasi usaha.
8. Cepat
mempelajari keadaan
Keahlian
cepat mempelajari keadaan dan respon seseorang entah dari mana saya dapatkan,
mungkin saya dapatkan saat saya sekolah yang selalu bukan pada lingkungan dekat
rumah saya yang harus memuntut untuk cepat beradaptasi dilingkungan yang baru.
Contoh nyatanya dalam suatu forum rapat saya cepat mempelajari kondisi, dimana
saatnya kita harus tegas berbicara, kukuh pada pendapat atau bahkan kapan
harusnya diam agar tidak terikat hal yang kurang bermanfaat. Nah namun kembali
lagi kalau masalah untuk mencairkan suasana yang relatif kurang dalam kondisi
tersebut.
9. Pekerja
Keras
Jika
ada sesuatu hal yang saya inginkan atau penting untuk di usahakan, disanalah
jiwa kerja keras saya muncul. Saya akan selalu mengusahakan tindakan saya
lakukan dengan maksimal yang tentunya untuk meraih sesuatu itu. Saya akan
berhenti jika orang lain telah mendapatkan apa yang saya inginkan, disana saya
menyadari usaha saya belum sekeras yang dilakukan oleh orang lain, sehingga
menjadi referensi saya kedepan yang lebih baik.
10. Pintar
Dari
segi kognitif saya bisa dibilang pintar. Cepat menangkap dan memahami segala
pelajaran yang ada pada perjalanan pendidikan saya adalah bukti nyatanya. Oleh
karena itu ini merupakan suatu yang menjadi kelebihan saya yang paling nampak
dan saya kembangkan saat ini. Segala pengalaman skill saya pelajari saat ini demi mengamankan kondisi perekonimian
nanti setelah beranjak dari dunia perkuliahan.
11. Perfeksionis
Dalam
segala proses saya selalu menargetkan sesuatu hasil yang maksimal. Oleh karena
itu, saya kurang akrab bahkan tidak senang dengan adanya kesalahan dalam
proses. Memang benar bahwa kesalahan adalah hal wajar, tetapi saya punya
pandangan tersendiri dalam bekerja akan menganalisa dan menantisipasi
kemungkinan terjadi kesalahan. Namun
acap kali terjadi masalah adalah ketika kita bekerja secara kolektif yang
memiliki resiko besar dalam terjadinya kesalahan dan hal pemberdayaan ini juga
masih butuh proses pembelajaran lagi dalam bekerja secara kolektif.
12. Berjiwa
Kepemimpinan
Jiwa ini sudah dilatih ketika berada disekolah
dasar, awalnya hanya ditunjung memimpin teman-teman sebagai ketua kelas
memberikan pengaruh besar pada pembentukan psikologis saya dengan rasa
kepedulian terhadap kepentingan orang lain yang relative besar. Hingga sekarang
kepedulian itu masih nampak, terbukti dengan betapa susahnya berkata tidak jika
orang lain meminta bantuan yang memang
logis untuk dibantu. Namun jiwa kepeimpinan ini masih perlu banyak latihan
kembali, terutama dibagian manajemen pemberdayaan anggota karna kerap kali
muncul rasa kurang percaya terhadap kemampuan orang lain untukdiberikan
sebuahtanggung jawab.
Untuk ekspektasi
kedepannya memang dunia bisnis adalah solusi saya dalam menjalani kehidupan.
Hal ini bukan tanpa alasan, karna pengalaman orang tua saya sebagai pegawai dan
pengalaman saya yang pernah menjadi pegawai telah sedikit banyaknya memberikan
saya pembelajaran bahwa betapa sulitnya, susah, berat dan banyak aturan jika
menjadi pegawai. Selain alasan itu, saya juga berangkat dari segi modal, mulai
dari modal lokasi dan pendanaan sekiranya sudah bisa diantisipasi. Namun
kembali yang jadi masalah adalah usaha apa yang tepat saya kembangkan didaerah
saya yang tentunya juga saya memiliki pendukung dalam diri saya sehingga usaha
dapat saya kembangkan dengan konsisten.
Pertanyaan besar juga
muncul dari dalam diri saya, “Apakah saya bisa menjadi wirausahawan?”. Jujur
saja kepribadian yang saya miliki sekarang belum memberikan suatu titik terang
adanya suatu potensi bahwa saya bisa menjadi seorang wirausahawan. Selain itu,
tidak adanya bayangan sifat dan keahlian apa yang harus saya tumbuhkan agar
dapat menjadi wirausahawan yang baik.
Nah,
saya kira cukup apa yang ada atas sudah banyak sedikitnya mengambarkan
kepribadian saya. Namun untuk masalah kekurangan, bisa di tanyakan secara
personal dengan alasan bahwa saya ragu dalam menggambarkan kekurangan saya yang
nantinya akan bisa dimanfaat kan oleh segelintir orang, apa lagi dalam bidang
kewirausahaan
Komentar
Posting Komentar